Persoalan permasalahan pemilu di
indonesia
Sistem
pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara
itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi
statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis,
absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum
minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara
luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem
pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut
turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini
hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara
menyeluruh.
Secara
sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
Pelaksanaan
demokrasi di indonesia ternyata masih belum optimal,Masih banyak
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi khususnya yang bersangkutan dengan
prinsip-prinsip ideologi .Berikut ini adalah contoh kasus pelanggaran
pemilu:
Panitia
Pengawas (Panwas) Pilkada Aceh menerima 57 laporan pelanggaran pilkada, Yaitu
salah satu dari kader bakal calon membagi bagikan uang kapada masyarakat dengan
syarat harus memilih bakal calon tertentu juga kasus kekerasan dan intimidasi
selama berlangsungnya masa kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) Aceh sejak
22 Maret. Ketua Panwas Aceh, Nyak Arief Fadhillah Syah kepada wartawan dalam
jumpa pers di Kantor Panwas Aceh, Senin (2/4), mengatakan, kasus itu umumnya
terjadi karena pergesekan antar pendukung kandidat seusai menggelar kampanye. “Ada
yang dilempari batu, diketapel, juga ada yang menghalang-halangi masyarakat
untuk datang ke lokasi kampanye kandidat tertentu,” ujar Nyak Arief. Dia
sebutkan,Money politik ,kekerasan dan intimidasi itu terjadi terutama akibat
adanya pergesekan kubu pasangan kandidat Irwandi Yusuf/Muhyan Yunan dan Zaini
Abdullah/Muzakir Manaf. “Kami harapkan kedua pasang kandidat dapat
mengendalikan pendukungnya di lapangan,” kata Nyak Arief. Para kandidat
diharapkan panwas dapat menertibkan pendukung dan tim pemenangannya di lapangan
agar tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat merusak komitmen damai yang
telah dinyatakan para kandidat dalam Ikrar Pilkada Damai di Masjid Raya
Baiturrahman, 14 Maret 2012. Kasus Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh
,menunjukan bagaimana pelaksanaan demokrasi diindonesia masih jauh dari yang
diharapkan.
Cara
menyelesaikan masalah dalam proses pemilihan
Dalam
melaksanakan sesuatu pasti ada kendala yang harus dihadapi. Tetapi bagaimana
kita dapat meminimalkan kendala kendala itu. Untuk itu diperlukan peranserta
masyarakat karena ini tidak hanya tanggungjawab pemerintah saja. Untuk
menggulangi permasalah yang timbul karena pemilu antara lain :
1.
Seluruh pihak yang ada baik dari daerah sampai pusat, bersama sama menjaga
ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pilkada ini. Tokoh tokoh masyarakat yang
merupakan panutan dapat menjadi souri tauladan bagi masyarakatnya. Dengan ini
maka dapat menghindari munculnya konflik.
2. Semua
warga saling menghargai pendapat. Dalam berdemokrasi wajar jika muncul
perbedaan pendapat. Hal ini diharapkan tidak menimbulkan konflik. Dengan
kesadaran menghargai pendapat orang lain, maka pelaksanaan pilkada dapat
berjalan dengan lancar.
3. Sosialisasi kepada warga ditingkatkan. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat. Sehingga menghindari kemungkinan fitnah terhadap calon yang lain.
3. Sosialisasi kepada warga ditingkatkan. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat. Sehingga menghindari kemungkinan fitnah terhadap calon yang lain.
4.
Memilih dengan hati nurani. Dalam memilih calon kita harus memilih dengan hati
nurani sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Sehingga prinsip prinsip dari
pemilu dapat terlaksana dengan baik.
Kesimpulan :
bahwa setiap negara itu memang harus mempunyai sistem pemerintahan indonesia
sebab adanya sistem pemerintahan indonesia negara bisa stabil dengan baik tidak
banyak kekacauan atau kekeliruan antara negara lain.dan dengan adanya sistem
pemerintahan indonesia menunjukan bhwa negara itu mempunyai tujuan tertentu.
sumber:
Vhttp://achmadghozalis.blogspot.com/2013/06/kasus-dalam-demokrasi-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar