Rabu, 02 Juli 2014

MANUSIA DAN HARAPAN

                                                       MANUSIA DAN HARAPAN
 Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapiotak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalammitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologikebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembanganteknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janinbayibalitaanak-anakremajaakil balikpemuda/i,dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Tokoh adalah istilah untuk orang yang tenar, misalnya 'tokoh politik', 'tokoh yang tampil dalam film', 'tokoh yang menerima penghargaan' dan lain-lain.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.  Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.  Kadangkala kita sering tersalah faham dalam membedakan antara putus asa dan pasrah.Ini karena implementasasi keduanya hampir sama yang bermaksud berhenti atau menyerahkan apa saja yang bermaksud berhenti  atau menyerahkan apa saja yang bakal terjadi pada suratan takdir.Disini terdapat perbedaan situasi antara pasrah dan putus asa,,contohnya,para dokter ingin melakukan pembedahan kepada seorang pasien yang mengidap jantung yang kritikal,namun ahli keluarganya menolak.Mereka menolak bukan karena kesempitan uang ,tetapi mereka sudah pasrah pada ketentuan Ilahi.Akhirnya pasien itu meninggal.Dan situasi lain seorang dokter berunding dengan seorang pemuda yang ayahnya diserang strok,Meskipun keadaan ayahnya sudah kritikal,namun si anak tetap berusaha mengobati ayahnya walau berapapun biayanya,sembuh atau tidak dia pasrah pada Ilahi,seperti yang pertama pasien itu meninggal.
Dari kedua kondisi diatas soal kesembuhan keluarga ini sudah pasrah kepada Allah SWT,dan akhirnya mendapatkan hasil  sama kehilangan untuk selamanya.Tetapi ada perbedaan diantara keduanya.Bedanya terletak pada usaha yang maksimal.Ikhtiar yang bersungguh sungguh sebagai memenuhi sunah kauniyah yang digariskan olehNYA.Oleh itu usahalah yang menjadi penentu mana yang layak disebut pasrah/tawakkal dan mana yang disebut putus asa.

Putus asa. Mengapa dinamakan putus? Mungkin karena asa pengharapan,tujuan dan cita-cita diibaratkan sebagai rantai penggerak dalam jiwa.Ia harus kukuh,kuat dan semakin kuat.Harapan dancita-cita adalah nafas kehidupan.Bukankah sesudah mendaki kita akan menurun?Bukankah dengan airmata juga tercapai sukacita?Cita-citalah yang membangkitkan semangat orang yang mendaki,karena dibalik pendakian aka nada penurunan,menjadikan perjalanan lebih mudah.Kalau tidak karena cita-cita hilanglah nafsu bekerja,berhenti gerak dunia,padam pelita orang-orang bijak bistari.Cita cita pokok pangkal kemajuan,karena makhluk yang bernama manusia saja yang layak mendapat kemajuan,makhluk lain tidak.  Cita-cita, Mimpi dan harapan memang banyak memiliki arti, persepsi dan pandangan bagi setiap masing-masing orang yang ada di dunia ini. Mimpi yang merupakan sebuah harapan hidup, mimpi sebagai cita-cita yang ingin dicapai, mimpi sebagai bunga kehidupan yang mewarnai dunia nyata, mimpi sebagai motovator dalam menjalani hidup, mimpi sebagai hasrat yang memicu semangat menjalankan sebuah perjuangan. Banyak deh, banyak buaanget arti mimpi itu bagi setiap orang, beda orang, beda budaya, beda lingkungan, beda minat dan bakat tetapi intinya mimpi itu sama, tujuannya ya ingin meraih apa yang dinginkan dan mendapat apa yang diimpikan, tapi yang membedakannya adalah bagaimana cara orang meraih dan bagaimana cara orang berjuang mendapatkan mimpi mereka atau hanya sekedar memimpikan saja tanpa ada usaha dan kerja keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar